Dikarenakan maraknya penculikan dan (terutama) pemerkosaan terhadap wanita akhir2 ini...
jadinya saya mo ngasih beberapa tips2 yang bisa menyelamatkan jiwa..
Oh ya, krn ni tips saya buat khususnya untuk wanita, jd tips2nya di sesuaikan dengan kondisi wanita umumnya...
jd untuk yg maen fisik, saya lebih kasi yg simple, butuh tenaga sedikit, tapi efektif, DIJAMIN!!!
(❤‿❤)v
Tambah pengetahuan anda akan hal di bawah ini dengan melakukan tindakan penyelamatan dalam situasi darurat…
Ini untuk anda, untuk anda bagikan kepada istri anda, anak anda, siapapun yang anda kenal...
Setelah membaca beberapa tips penting ini, Mohon sampaikan kepada orang2 yang anda sayangi... !!
===================================================
1. Tips dari Karate :
- Sikut anda adalah bagian terkuat di tubuh anda. Jika memungkinkan anda untuk bisa menyikut pelaku kejahatan itu, LAKUKAN !!
- MATA !!!, Mata itu bagian tubuh luar terawan. jadi COLOK ( TUSUK ) MATANYA
!!! .. Kejam? tp lebih milih mana? kalian diperkosa apa tusuk matanya?..klo orang normal sih mending tusuk matanya ..(❤‿❤)v
- BURUNGNYA !!!,
gak bisa di tolak lagi (bahkan gw sebagai cowo) burung cowo tuh bagian terlemah dr cowo...
klo mau di perkosa ato di ancam..silahkan di tendang pake DENGKUL !!!! kenapa dengkul?
karena biasanya pemerkosa akan mendekatkan badannya ke kalian (biasanya pas adegan maksa ciuman)
klo lagi jauh yah tendang aja, tapi ke burung yah...(❤‿❤)v
well seandainya kalian ud keburu ketangkep, trs di suruh ORAL (maaf) dan kebanyakan pemerkosa melakukan hal ini...paling bagus sih...GIGIT SAMPE PUTUS BURUNGNYA !!!
Kejam? bilang ke dia.. "sapa suruh perkosa gw, terbang deh perkutut lu " ahahahaha...
2. Dipelajari dari seorang pemandu turis.
Jika seorang perampok meminta dompet atau tasmu,
Lempar jauh2 dompet/tas anda !!…
Kesempatannya adalah saat dia lebih tertarik pada dompet atau tas anda daripada dengan anda,
Dan dia akan pergi mengambil dompet/tas.
LARI SEKENCANG2NYA KEARAH YANG BERLAWANAN!
3. jika anda disekap di dalam bagasi mobil sedan
tendang lampu belakang mobil dari dalam bagasi dan keluarkan tangan anda ke lubang tersebut
dan mulailah melambai2 sekuat tenaga..
Pengemudi tidak akan melihatnya, tapi semua orang akan melihat. Tindakan ini pernah menyelamatkan beberapa nyawa.
*lho kan lampu ke tutup dari dalam ???
iyah tapi dari dalem biasanya di tutup pake kain tebal aja, buka dulu kainnya (tinggal tarik biasa aja) trs tendang yg kenceng
Oh iya...
mobil2 tahun 2005 ke atas (terutama buatan eropa) biasanya di dalam bagasi ada tuas gitu
gunanya misalnya kalian di culik trus di masukin ke dalam bagasi, gak perlu susah payah tendang lampu
nanti bagasinya terbuka sendiri ko..
biasanya tuasnya warna kuning cerah cm ketutup kain pelapis
jadi gak keliatan
buka dulu kain pelapisnya
tarik tuasnya, dan bebaslah kalian (❤‿❤)v
4. Wanita punya kebiasaan saat masuk ke dalam mobil mereka
sehabis berbelanja, makan, bekerja, dll., dan hanya masuk begitu saja (mencatat pengeluaran, atau membuat daftar, dll.) sering sekali saya lihat di parkiran mal2 para wanita kaya gini.
diam dulu di dalam mobil, benerin make up, cek hape, update facebook dsb..
JANGAN LAKUKAN INI !!!
Sang predator sedang mengamati anda, dan...
ini adalah kesempatan emas untuknya untuk masuk kedalam mobil anda melalui kursi penumpang, menodongkan pistol ke kepala anda, dan mulai memerintahkan anda untuk menyetir ke suatu tempat.
BEGITU MASUK KEDALAM MOBIL,
LANGSUNG KUNCI MOBIL DAN TINGGALKAN TEMPAT..
= Jika seseorang ada dalam mobil anda dengan menodongkan senjata di kepala anda =
JANGAN MENGEMUDI
Diulangi:
JANGAN MENGEMUDI!
Tapi jalankan mobil dengan kecepatan penuh ke sembarang arah, dan tabrakan mobil,
Kantong udara (air bag) akan menyelamatkan anda.
Jika orang tersebut ada di kursi belakang mereka akan lebih terluka.
apalagi dia ada di bagian tengah antara kursi penumpang depan dan kursi pengemudi, kemungkinan dia akan terlempar ke depan keluar mobil
Begitu mobil tertabrak merangkaklah keluar dan lari.
Ini lebih baik daripada membiarkan orang lain menemukan mayat anda dengan kondisi bugil di lokasi terpencil.
5. beberapa catatan bagaimana masuk ke dalam mobil anda di area parkir, atau garasi parkir:
Spoiler for baca:
A.) waspadalah :
amati sekeliling anda, lihat kedalam mobil anda,
di lantai kursi penumpang, dan di kursi belakang
B.) jika anda parkir di sebelah mobil van besar, masuk kedalam mobil anda melalui kursi penumpang.
Kebanyakan seri pembunuhan menyerang korbannya
Dengan menarik korbannya ke dalam van ketika wanita tersebut sedang memasuki mobil.
C.) Perhatikan mobil
yang diparkir di sebelah kursi pengemudi anda, dan di sebelah kursi penumpang…
jika seorang pria sedang duduk sendiri di dalam mobilnya, anda sebaiknya kembali ke dalam mall, atau kantor, dan minta seseorang/satpam untuk menemani anda keluar.
SELALU LEBIH BAIK BERHATI2 DARIPADA MENYESAL NANTINYA (dan lebih baik paranoid daripada mati.)
6. SELALU turun dengan elevator ( lift ) daripada tangga.
Ruang tangga adalah tempat yang mengerikan jika sendirian dan menjadi tempat yang sempurna untuk berbuat kejahatan.
Khususnya di MALAM HARI !!!
7. Jika pelaku kejahatan memiliki pistol dan anda sedang tidak dibawah kendali dia,
LARI!
Pelaku kejahatan itu hanya akan menembak anda (target yang sedang lari) 4 kali dalam 100 kali percobaan menembak; dan menembak lurus,
seperti TIDAK AKAN menjadi mengenai organ vital.
LARI, sebaiknya dengan pola ZIG - ZAG !!!
8. Sebagai seorang wanita, kita selalu berusaha bersimpati terhadap orang lain :
STOP!!!
Ini mungkin akan membuat anda diperkosa, atau dibunuh.
Ted Bundy, pembunuh berantai, berpenampilan baik, pria berpendidikan, yang SELALU mengambil kesempatan atas simpati wanita yang tidak menaruh curiga.
Dia berjalan dengan tongkat, atau berjalan pincang, dan sering kali meminta tolong untuk memapahnya ke mobil,ketika itulah ia menculik korbannya
di dunia yg gila ini..mungkin ada baiknya jadi sedikit lebih antipati terhadap orang lain
(❤‿❤)v
9. Point Keamanan yang Lain:
Seseorang baru saja memberitahu saya bahwa temannya mendengar bayi yang menangis di terasnya malam hari, dan dia menelpon polisi karena saat itu sudah larut malam
Dan dia merasa ada yang aneh… polisi memberitahu dia
'apapun yang terjadi, JANGAN buka pintunya..'
Wanita tersebut kemudian mengatakan bahwa sepertinya bayi itu merangkak dekat jendela, dan wanita tsb khawatir kalo bayi itu akan merangkak ke jalan dan menyeberang.
Polisi bilang, 'Sudah ada polisi yang sedang menuju kesana, apapun yang terjadi, JANGAN buka pintu”
Polisi tsb memberitahu wanita itu bahwa sebuah rekaman pembunuhan merekam suara bayi menangis dan menggunakannya sebagai tipuan
Wanita di dalam rumah akan berpikir bahwa ada seseorang yang menelantarkan bayinya di luar mereka. Polisi belum memastikan, tapi polisi sering mendapat telepon dari beberapa wanita yang mengatakan bahwa mereka mendengar tangisan bayi di luar rumah mereka ketika mereka sedang sendiri di rumah pada malam hari.
10. Air yang bocor !!
Jika anda bangun di tengah malam dan mendengar semua keran di luar rumah anda terbuka atau anda berpikir ada pipa yang bocor, JANGAN KELUAR UNTUK MEMERIKSANYA!
Ada orang yang sengaja membuka semua keran di luar rumah anda sehingga anda akan keluar untuk memeriksa dan kemudian orang itu mulai menyerang anda.
Tetaplah waspada, jaga diri anda, dan hubungi tetangga anda!
Modus tangisan bayi di sebutkan di “Penjahat Paling Dicari” di Amerika ketika mereka merinci profil pembunuhan berantai di Louisiana
saya menyarankan anda untuk memberi tahu pesan ini kepada semua kerabat anda, terutama wanita yang anda kenal.
Ini mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
Sebuah lilin tidak akan redup jika lilin tersebut digunakan untuk menyalakan lilin yang lain..
kirim pesan ini kepada semua wanita yang anda kenal yang mungkin butuh untuk diingatkan kembali bahwa dunia yang kita tinggali ini memiliki banyak kegilaan dan lebih baik berhati2 daripada menyesal nantinya..
setiap orang hanya memerlukan waktu 5 menit untuk membaca ini.. Ini mungkin dapat menyelamatkan anda atau seseorang yang anda cintai...
semoga bermanfaat...
By : Guntur Raharjo
Minggu, 23 Mei 2010
Sejarah Perkembangan Ekonomi
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi#Sejarah_perkembangan_ilmu_ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi#Sejarah_perkembangan_ilmu_ekonomi
Sabar dan Tawakkal
BANYAK yang berpenampilan indah tetapi terhina, sebab dia tidak punya kesabaran. Banyak orang yang akhirnya merugi, padahal dia memiliki modal. Apa sebabnya? Dia tidak mempunyai kesabaran. Banyak orang yang tergelincir ketika dilanda asmara dan tidak sabar, akibatnya ia merasakan sakit. Alangkah indahnya orang-orang yang diberi kesabaran.
Innallaha ma’ash shaabiriin. Sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah [2]:153).
Sabar itu pahalanya insya Allah tiada terputus. Maka, sungguh aneh jika kita ingin dekat dengan Allah, ingin indah, ingin berpahala, ingin bahagia tetapi tidak sabar. Sabar itu kunci. Kalau kita bersabar, kita akan memiliki pribadi yang indah. Kalau selalu sabar, kita akan menjadi orang yang dekat dengan Allah dan insya Allah ganjaran kita tiada terputus.
Setidaknya ada tiga hal yang memerlukan kesabaran kita dalam hidup ini. Yang pertama, sabar ketika berkeinginan. Setiap hari kita selalu dituntun oleh keinginan. Kalau kita tidak sabar, keinginan inilah yang akan menjerumuskan kita. Jadi, sabar yang pertama adalah meluruskan niat ketika kita punya keinginan.
Kita dikarunia Allah keinginan. Keinginan itulah yang menuntun sikap; kalau tidak sabar, kita kehilangan niat. Padahal niat adalah kunci agar amal diterima. Ada orang yang lelah pontang-panting, tetapi tidak ada nilainya. Mengapa? Dia tidak sabar meluruskan niat. Maka, sebelum beramal, wajib bagi kita untuk meluruskan niat. Tanpa niat, amal menjadi sia-sia.
Terkadang, seseorang tidak sibuk meluruskan niat. Akan tetapi ia sibuk dengan perbuatannya. Misalnya, ia ingin membeli pakaian. Kita harus bertanya dulu pada diri sendiri, “Perlukah saya membeli pakaian lagi, padahal di lemari masih banyak pakaian?”, “Untuk Apa?”, “Tapi kan ini warnanya kurang cocok. Kurang cocok kata siapa?”
Untuk apa memberatkan hisab, kalau pakaian indah, tetapi kelakuan tidak indah? Tidak ada gunanya. Ketika akan membeli, tanyakan lagi pada diri kita, “Benarkah kita membeli sesuatu itu karena Allah atau karena ingin dipuji?”
Ingin menikah? kita harus sabar untuk mengevaluasi dulu. Kumpulkan informasi dan studi kelayakan. Sudah layakkah kita menikah? Jangan tergesa-gesa, renungkan dalam-dalam, kumpulkan informasi selengkap mungkin. Bertanyalah kepada yang ahli, sebab kalau kita sudah punya keinginan, itu biasanya nafsu. Hati-hati, nafsu akan membutakan kita dari kebenaran. Kita harus sabar untuk bertanya, “Benarkah niat saya ini? Betulkah tujuan saya? Mintalah petunjuk kepada Allah dengan shalat istikharah.
Lalu, hal kedua yang harus kita miliki adalah sabar berproses. Kita biasanya tidak sanggup untuk berproses. Kita harus menikmati proses, bukan hasil. Dari proses itu, insya Allah akan berbuah pahala.
Kesabaran yang ketiga adalah sabar ketika telah mendapat hasilnya. Hasil itu ada dua jenis, yaitu gagal dan sukses. Keduanya butuh kesabaran. Sudah niat ingin kerja, ikhtiar melamar ke sana-sini, kita harus sabar jika kita belum diterima. Setiap langkah kita insya Allah ada pahalanya. Mungkin memang belum ada rezekinya di sana, kita tidak usah sibuk mengeluh.
Lalu rezekinya di mana? Mungkin memang rezeki kita bukan jadi seorang pekerja tetapi menjadi seorang pengusaha yang menjadi direktur utama, merangkap direktur inti dan karyawan tunggal.
Ikhwan sudah melamar lalu ditolak. Apakah dia gagal? Tidak! Justru keberhasilannya adalah ditolak. Ini berarti dia mempunyai pengalaman ditolak. Misalnya, dia sudah pernah ditolak tiga kali. Dengan begitu, dia sudah berpengalaman menghadapi tiga jenis calon mertua. Harus sabar menghadapinya karena mungkin belum menjadi jodohnya. Niatnya untuk melamar, sudah menjadi amal. Perjalanannya, usahanya untuk bicara baik-baik dengan calon mertua sudah menjadi amal. Bila kemudian hasilnya ditolak, — jika kita sabar — maka menjadi nilai amal juga.
Kegagalan itu adalah ketika kita tidak sabar menghadapi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita punya rencana, Allah juga punya. Yang akan terjadi adalah rencana Allah, kenapa Allah menakdirkan sesuatu lalu kita anggap gagal? padahal itu yang terbaik.
Tidak heran seseorang dibimbing Allah dengan sakit, penolakan, hinaan, semua itu bisa menjadi sebuah jalan bagi dia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus sabar menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan keinginan kita.
Tawakal
Ada sebuah cerita tentang seorang Baduwi yang meninggalkan untanya saat beristirahat di suatu tempat, tanpa mengikatkan talinya pada sebuah tiang. Singkat cerita, saat ia kembali untuk melanjutkan perjalanan, ternyata untanya tidak berada di tempat semula. Kontan saja ia panik setengah mati. Orang-orang sekitar mengerumuninya karena suara yang memekik memanggil unta yang kabur. “Untaku… untaku…! Ke mana untaku…?”
Sambil mencari ke sana-sini, ia meyakinkan dirinya bahwa terakhir kali ia melihat untanya di halaman bersama unta-unta lainnya. Ia yakin bahwa ia telah mempercayakan untanya pada Allah. Ia yakin untanya tak akan kabur karena Allah yang akan menjaganya. Oleh karena itu, ia tidak berusaha untuk mengikatkan talinya pada tiang yang telah tersedia sebab ia merasa telah menyerahkan segalanya pada Allah SWT. Atau lebih dikenal dengan istilah tawakal.
Apakah sikap tawakal orang Baduwi seperti itu benar? Keyakinan kuat tanpa diiringi ikhtiar adalah kurang sempurna. Demikian pula ikhtiar maksimal tanpa keyakinan hati kepada Allah adalah sia-sia. Tawakal yang benar adalah didasari oleh keyakinan kepada Allah bahwa Allah-lah yang mengatur segalanya dan disempurnakan dengan ikhtiar maksimal. Allah yang mengatur rezeki. Maka manusia harus berusaha untuk mendapatkannya dengan cara yang benar. Semua nikmat yang telah Allah berikan harus disyukuri dan hanya kepada-Nya orang-orang beriman bertawakal (Q.S. Al-Maaidah [5 ]: 11).
Adanya kemampuan untuk ikhtiar, merupakan nikmat besar yang telah Allah berikan. Sesungguhnya, Allah telah menetapkan ketentuan untuk segalanya. Allah tidak akan menguji seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Salah satu tanda kemuliaan seseorang adalah, adanya keikhlasan dalam melakukan sesuatu, dan disempurnakan dengan ikhtiar. Selanjutnya, ia menyerahkan segala usaha dan urusannya kepada Allah. Itulah tawakal yang sebenarnya.
Bertawakal kepada Allah dengan sepenuh hati tidak dilarang. Bertawakallah selalu kepada-Nya dengan syarat ia ikhlas dan melakukan ikhtiar. Bukan sikap tawakal seperti kisah Baduwi tadi. Tawakal tetapi tidak berusaha dan hanya ongkang-ongkang kaki mengharapkan hasil yang memuaskan, bukanlah sikap mukmin sejati. Tawakal seperti itu identik dengan pasrah tanpa melakukan apa-apa! Wallahu a’lam bishawaab.***
Penulis : K.H. Abdullah Gymnastiar
Innallaha ma’ash shaabiriin. Sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah [2]:153).
Sabar itu pahalanya insya Allah tiada terputus. Maka, sungguh aneh jika kita ingin dekat dengan Allah, ingin indah, ingin berpahala, ingin bahagia tetapi tidak sabar. Sabar itu kunci. Kalau kita bersabar, kita akan memiliki pribadi yang indah. Kalau selalu sabar, kita akan menjadi orang yang dekat dengan Allah dan insya Allah ganjaran kita tiada terputus.
Setidaknya ada tiga hal yang memerlukan kesabaran kita dalam hidup ini. Yang pertama, sabar ketika berkeinginan. Setiap hari kita selalu dituntun oleh keinginan. Kalau kita tidak sabar, keinginan inilah yang akan menjerumuskan kita. Jadi, sabar yang pertama adalah meluruskan niat ketika kita punya keinginan.
Kita dikarunia Allah keinginan. Keinginan itulah yang menuntun sikap; kalau tidak sabar, kita kehilangan niat. Padahal niat adalah kunci agar amal diterima. Ada orang yang lelah pontang-panting, tetapi tidak ada nilainya. Mengapa? Dia tidak sabar meluruskan niat. Maka, sebelum beramal, wajib bagi kita untuk meluruskan niat. Tanpa niat, amal menjadi sia-sia.
Terkadang, seseorang tidak sibuk meluruskan niat. Akan tetapi ia sibuk dengan perbuatannya. Misalnya, ia ingin membeli pakaian. Kita harus bertanya dulu pada diri sendiri, “Perlukah saya membeli pakaian lagi, padahal di lemari masih banyak pakaian?”, “Untuk Apa?”, “Tapi kan ini warnanya kurang cocok. Kurang cocok kata siapa?”
Untuk apa memberatkan hisab, kalau pakaian indah, tetapi kelakuan tidak indah? Tidak ada gunanya. Ketika akan membeli, tanyakan lagi pada diri kita, “Benarkah kita membeli sesuatu itu karena Allah atau karena ingin dipuji?”
Ingin menikah? kita harus sabar untuk mengevaluasi dulu. Kumpulkan informasi dan studi kelayakan. Sudah layakkah kita menikah? Jangan tergesa-gesa, renungkan dalam-dalam, kumpulkan informasi selengkap mungkin. Bertanyalah kepada yang ahli, sebab kalau kita sudah punya keinginan, itu biasanya nafsu. Hati-hati, nafsu akan membutakan kita dari kebenaran. Kita harus sabar untuk bertanya, “Benarkah niat saya ini? Betulkah tujuan saya? Mintalah petunjuk kepada Allah dengan shalat istikharah.
Lalu, hal kedua yang harus kita miliki adalah sabar berproses. Kita biasanya tidak sanggup untuk berproses. Kita harus menikmati proses, bukan hasil. Dari proses itu, insya Allah akan berbuah pahala.
Kesabaran yang ketiga adalah sabar ketika telah mendapat hasilnya. Hasil itu ada dua jenis, yaitu gagal dan sukses. Keduanya butuh kesabaran. Sudah niat ingin kerja, ikhtiar melamar ke sana-sini, kita harus sabar jika kita belum diterima. Setiap langkah kita insya Allah ada pahalanya. Mungkin memang belum ada rezekinya di sana, kita tidak usah sibuk mengeluh.
Lalu rezekinya di mana? Mungkin memang rezeki kita bukan jadi seorang pekerja tetapi menjadi seorang pengusaha yang menjadi direktur utama, merangkap direktur inti dan karyawan tunggal.
Ikhwan sudah melamar lalu ditolak. Apakah dia gagal? Tidak! Justru keberhasilannya adalah ditolak. Ini berarti dia mempunyai pengalaman ditolak. Misalnya, dia sudah pernah ditolak tiga kali. Dengan begitu, dia sudah berpengalaman menghadapi tiga jenis calon mertua. Harus sabar menghadapinya karena mungkin belum menjadi jodohnya. Niatnya untuk melamar, sudah menjadi amal. Perjalanannya, usahanya untuk bicara baik-baik dengan calon mertua sudah menjadi amal. Bila kemudian hasilnya ditolak, — jika kita sabar — maka menjadi nilai amal juga.
Kegagalan itu adalah ketika kita tidak sabar menghadapi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita punya rencana, Allah juga punya. Yang akan terjadi adalah rencana Allah, kenapa Allah menakdirkan sesuatu lalu kita anggap gagal? padahal itu yang terbaik.
Tidak heran seseorang dibimbing Allah dengan sakit, penolakan, hinaan, semua itu bisa menjadi sebuah jalan bagi dia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus sabar menghadapi sesuatu yang tidak cocok dengan keinginan kita.
Tawakal
Ada sebuah cerita tentang seorang Baduwi yang meninggalkan untanya saat beristirahat di suatu tempat, tanpa mengikatkan talinya pada sebuah tiang. Singkat cerita, saat ia kembali untuk melanjutkan perjalanan, ternyata untanya tidak berada di tempat semula. Kontan saja ia panik setengah mati. Orang-orang sekitar mengerumuninya karena suara yang memekik memanggil unta yang kabur. “Untaku… untaku…! Ke mana untaku…?”
Sambil mencari ke sana-sini, ia meyakinkan dirinya bahwa terakhir kali ia melihat untanya di halaman bersama unta-unta lainnya. Ia yakin bahwa ia telah mempercayakan untanya pada Allah. Ia yakin untanya tak akan kabur karena Allah yang akan menjaganya. Oleh karena itu, ia tidak berusaha untuk mengikatkan talinya pada tiang yang telah tersedia sebab ia merasa telah menyerahkan segalanya pada Allah SWT. Atau lebih dikenal dengan istilah tawakal.
Apakah sikap tawakal orang Baduwi seperti itu benar? Keyakinan kuat tanpa diiringi ikhtiar adalah kurang sempurna. Demikian pula ikhtiar maksimal tanpa keyakinan hati kepada Allah adalah sia-sia. Tawakal yang benar adalah didasari oleh keyakinan kepada Allah bahwa Allah-lah yang mengatur segalanya dan disempurnakan dengan ikhtiar maksimal. Allah yang mengatur rezeki. Maka manusia harus berusaha untuk mendapatkannya dengan cara yang benar. Semua nikmat yang telah Allah berikan harus disyukuri dan hanya kepada-Nya orang-orang beriman bertawakal (Q.S. Al-Maaidah [5 ]: 11).
Adanya kemampuan untuk ikhtiar, merupakan nikmat besar yang telah Allah berikan. Sesungguhnya, Allah telah menetapkan ketentuan untuk segalanya. Allah tidak akan menguji seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Salah satu tanda kemuliaan seseorang adalah, adanya keikhlasan dalam melakukan sesuatu, dan disempurnakan dengan ikhtiar. Selanjutnya, ia menyerahkan segala usaha dan urusannya kepada Allah. Itulah tawakal yang sebenarnya.
Bertawakal kepada Allah dengan sepenuh hati tidak dilarang. Bertawakallah selalu kepada-Nya dengan syarat ia ikhlas dan melakukan ikhtiar. Bukan sikap tawakal seperti kisah Baduwi tadi. Tawakal tetapi tidak berusaha dan hanya ongkang-ongkang kaki mengharapkan hasil yang memuaskan, bukanlah sikap mukmin sejati. Tawakal seperti itu identik dengan pasrah tanpa melakukan apa-apa! Wallahu a’lam bishawaab.***
Penulis : K.H. Abdullah Gymnastiar
SILAHKAN DIBACA......SEMOGA BERMANFAAT!!!
Bahwasanya persiapan untuk jihad itu mencakup dua aspek penting, yaitu personal dan peralatan, namun personal lebih didahulukan daripada peralatan. Pada saat ini, kita besama menyaksikan ada beberapa pasukan tentara mengalami kekalahan , meskipun jumlahnya banyak dan peralatannya canggih. ini menunjukkan bahwa pasukan ini belum mempersiapkan personalnya untuk berperang dengan benar." (Khalid Ahmad Syantut dalam Tarbiyah Askariyah)
Berjihad dan Berdakwah merupakan bagian dari agama ini, yang antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang berdakwah dengan mencurahkan segenap potensi yang ada pada dirinya untuk mengajak manusia kepada kebenaran, maka itu adalah sebuah jihad, yaitu jihad dalam maksud Bersungguh -sungguh mengerahkan segala potensi yang ada pada dirinya guna mengajak manusia kepada kebenaran yang sejati yaitu Al-Islam. Begitu pun seseorang yang Berjihad, berperang di jalan Allah, maka sungguh dia telah melakukan amal yang paling utama dalam agama ini.
"Rasulullah pernah ditanya, Amalan apa yang paling utama? beliau menjawab, Beriman kepada Allah, Kemudian? beliau menjawab, Jihad (berperang) di jalan Allah. Lalu? beliau menjawab. Haji Mabrur." (HR. Muslim)
Ketika "persiapan untuk jihad itu mencakup dua aspek penting, yaitu personal dan peralatan, namun personal lebih didahulukan daripada peralatan." maka hal ini berlaku pula dalam hal Berdakwah, Mempersiapkan Personal harus didahulukan dan menjadi agenda yang utama bagi mereka yang bergelut di medan dakwah.
"Menancapkan dengan kuat keyakinan kepada Allah, Mendidik personal (diri sendiri) dalam hal akhlak, gemar dalam mencari ilmu, membiasakan diri dalam beribadah secara benar, menghargai waktu sebagai nikmat Allah yang besar, yang tidak mungkin bisa untuk diulang kembali,", semua ini harus didahulukan dan menjadi agenda utama bagi mereka yang bergelut dalam dakwah.
Adlah sebuah ironi ketika dakwah ini harus diisi oleh orang-orang yang lemah secara keyakinan, mandeg dalam mencari ilmu, keliru, atau bukan hanya keliru, tetapi juga malas dalam beribadah, tidak menghargai waktu, membisakan diri telat untuk datang menepati janji, telat untuk datang memenuhi panggilan sholat, bahkan tidak perhatian sama sekali dalam akhlaknya,serta terbawa oleh arus pemikiran yang liberal, tidak paham dan anti terhadap nash (baik al Qur'an maupun hadist),lalu mendasarkan semua nya hanya kepada kemampuan akal.
Menyikapi semua ironi ini, hanya satu pesan dari saya, untuk saya sendiri dan juga untuk antum wa antunna semua
"Marilah kita semua mempersiapkan diri dengan baik, menghadirkan dan melekatkan kepribadian islam yang utuh (Syakhsiyyah Islamiyah) pada diri kita, dan secara perlahan ambillah/gunakanlah peralatan dakwah yang sudah tersedia agar orang-orang bisa merasakan nikmat nya Islam yang sebenarnya. Semoga Allah memberikan pertolonganNya kepada kita semua. Amin"
Ahmad Mulyono
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berjihad dan Berdakwah merupakan bagian dari agama ini, yang antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang berdakwah dengan mencurahkan segenap potensi yang ada pada dirinya untuk mengajak manusia kepada kebenaran, maka itu adalah sebuah jihad, yaitu jihad dalam maksud Bersungguh -sungguh mengerahkan segala potensi yang ada pada dirinya guna mengajak manusia kepada kebenaran yang sejati yaitu Al-Islam. Begitu pun seseorang yang Berjihad, berperang di jalan Allah, maka sungguh dia telah melakukan amal yang paling utama dalam agama ini.
"Rasulullah pernah ditanya, Amalan apa yang paling utama? beliau menjawab, Beriman kepada Allah, Kemudian? beliau menjawab, Jihad (berperang) di jalan Allah. Lalu? beliau menjawab. Haji Mabrur." (HR. Muslim)
Ketika "persiapan untuk jihad itu mencakup dua aspek penting, yaitu personal dan peralatan, namun personal lebih didahulukan daripada peralatan." maka hal ini berlaku pula dalam hal Berdakwah, Mempersiapkan Personal harus didahulukan dan menjadi agenda yang utama bagi mereka yang bergelut di medan dakwah.
"Menancapkan dengan kuat keyakinan kepada Allah, Mendidik personal (diri sendiri) dalam hal akhlak, gemar dalam mencari ilmu, membiasakan diri dalam beribadah secara benar, menghargai waktu sebagai nikmat Allah yang besar, yang tidak mungkin bisa untuk diulang kembali,", semua ini harus didahulukan dan menjadi agenda utama bagi mereka yang bergelut dalam dakwah.
Adlah sebuah ironi ketika dakwah ini harus diisi oleh orang-orang yang lemah secara keyakinan, mandeg dalam mencari ilmu, keliru, atau bukan hanya keliru, tetapi juga malas dalam beribadah, tidak menghargai waktu, membisakan diri telat untuk datang menepati janji, telat untuk datang memenuhi panggilan sholat, bahkan tidak perhatian sama sekali dalam akhlaknya,serta terbawa oleh arus pemikiran yang liberal, tidak paham dan anti terhadap nash (baik al Qur'an maupun hadist),lalu mendasarkan semua nya hanya kepada kemampuan akal.
Menyikapi semua ironi ini, hanya satu pesan dari saya, untuk saya sendiri dan juga untuk antum wa antunna semua
"Marilah kita semua mempersiapkan diri dengan baik, menghadirkan dan melekatkan kepribadian islam yang utuh (Syakhsiyyah Islamiyah) pada diri kita, dan secara perlahan ambillah/gunakanlah peralatan dakwah yang sudah tersedia agar orang-orang bisa merasakan nikmat nya Islam yang sebenarnya. Semoga Allah memberikan pertolonganNya kepada kita semua. Amin"
Ahmad Mulyono
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sekedar Berbagi Cerita
Assalamu'alaikum wr wb.
Alhamdulillahi Robbil 'Alamin
Sekedar berbagi cerita, yang baik diambil, yang buruk silahkan diperbaiki...........
Ada satu pernyataan menarik (menurut saya) waktu kumpul bareng teman-teman, salah satu teman memberikan pernyataan dan penilaian begini "Polisi itu kerjanya seharian cuma nilang orang, terutama yang naek motor. Pagi-pagi dia nilang buat sarapan, nah siangnya dia nilang lagi buat makan siang, terus pas mau pulang, sorenya dia nilang lagi buat dibawa ke rumah, buat jajan anaknya sama belanja istrinya"........... saya dan teman-teman larut dalam obrolan yang ga jelas macam gini hingga bubar dan semua pulang, tapi selesai kumpul itu saya teringat lagi dengan pernyataan teman saya tadi, saya terus terpikir tentang pernyataannya dan saya pun mencoba memutar otak yang telah Allah anugerahkan untuk mengambil pelajaran dari obrolan ga jelas macam gini. Saya mendapat pelajaran begini..........1) Setiap orang, secara naluri, pasti menginginkan hidup dengan kondisi terpenuhi segala kebutuhannya, karena itu mereka pasti akan melakukan usaha-usaha agar kebutuhannya terpenuhi, ada yang berusaha dengan cara yang baik dan tidak sedikit pula yang berusaha dengan cara yang tidak baik...... 2) Saya mencoba memposisikan Polisi (sesuai pernyataan teman saya) sebagai orang tua yang memiliki istri dan anak. Dari sini, saya pun mendapat pelajaran bahwa setiap orang tua pasti ingin memberikan kebahagiaan kepada istri dan anaknya, memenuhi segala kebutuhannya. apapun akan mereka lakukan agar semua bisa terwujud. Terkait dengan hal ini saya pun "diingatkan" tentang satu cerita nyata diantara banyak cerita yang saya temui sendiri, yaitu cerita seorang bapak, tukang somay keliling, ketika anaknya sedang sakit, dia terpaksa tidak jualan untuk mengurus anaknya, karena memang agak cukup parah penyakit anaknya itu. Selama beberapa hari tidak jualan demi mengurus anaknya, akhirnya timbul lah masalah baru yang dia alami, TIDAK PUNYA UANG, mau jualan pun ga punya modal, sedangkan anak dan istrinya butuh makan, sampai pada satu malam dia pun pergi ke sebuah warung yang jaraknya 1/2 jam perjalanan dari rumahnya, di warung itu pun dia mengutarakan kondisinya, dia bilang ke yang jaga warung itu (yang bukan kebetulan, tapi sudah takdir, adalah kenalannya) " Lae aku minta tolong boleh ga? gini, anakku sakit dah beberapa hari, terpaksa aku ga bisa jualan soalnya agak parah sakitnya dan istriku pun kebingungan ngurusnya. Sekarang sih dah agak lumayan kondisinya, tapi aku ga punya uang nih Lae, aku sama istriku belum makan dari tadi pagi. Aku boleh minta tolong ga, aku mau utang beras, mie, sama telor (klo diuangkan jumlahnya sekitar Rp.8.800). nti klo aku dah kerja lagi aku bayar Lae. Aku minta tolong ke kamu karena aku kan baru ngontrak disana, dan ga kenal sama tukang warung yang disana, lagi juga kita dah kenal".....Saya tidak mencukupkan usaha dalam mengambil pelajaran dari obrolan yang mungkin ga berguna ini (menurut sebagian orang) hanya sampai disini. Saya pun membuka Al-Quran, memisahkan lembar demi lembar sembari ditengok sebelah kanan dan kirinya dengan harapan bahwa ada penjelasan di dalam al-Qur'an terkait tentang masalah ini. Dari proses ini (mencari penjelasan di dalam al-Quran) saya pun mendapatkan sedikit pemahaman bahwa:
1. Yang dilakukan oleh polisi, yaitu menilang (menindak langsung atau bahasa halusnya "ada uang silahkan jalan, ga ada uang, maaf anda harus disidang) untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan anak-istrinya, telah diisyaratkan oleh Allah untuk tidak dilakukan, melalui firmanNya "Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian memakan harta sesama kalian dengan cara yang batil..."(an-Nisa:29). Jangan sampai demi memenuhi kebutuhan diri sendiri, anak dan juga istri harus ditempuh dengan cara yang tidak baik, tetapi ketka itu sudah dilakukan maka sebenarnya dia sudah dilenakan oleh harta (yang dapat memenuhi segala kebutuhannya), juga anak dan istrinya lalu dia lupa oleh Allah yang Maha Pemberi Rizki, Maha Kaya dan yang mencukupkan semua kebutuhannya. Ini juga yang diisyaratkan oleh Allah dalam firmanNya "Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta kalian dan anakanak kalian menjadikan kalian lupa dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang merugi" (al-Munafiqun:9).
2. Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya hidup dengan layak, mereka akan melakukan segala cara, baik yang halal maupun haram untuk bisa mewujudkannya semua keinginan anaknya, contohnya si polisi yang menilang orang (menurut pernyataan teman saya) tadi, di dalam dirinya pasti terpikir "oh iya, besok anak mau sekolah, butuh jajan dan ibu pun butuh tambahan uang belanja karena gaji yang kemaren dah habis di tengah jalan, gmn ya??" nah dari pikiran seperti inilah, akhirnya terjadi tindakan menilang yang dilakukan oleh polisi. Mungkin hal-hal semacam ini pernah dialami juga oleh kedua orang tua kita, karena kebutuhan yang mendesak sedangkan kondisi pun sedang sulit, maka terlaksanalah tindakan memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal. Perlu dicatat bahwa tindakan semacam ini, yaitu memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal, hanya dialami ketika IMAN tidak berada di dalam diri pelakunya, maka jangan sekali-kali kita menengok, mencontoh tindakan semacam ini, tetapi marilah kita menengok, mengambil contoh dari apa yang dilakukan oleh si bapak, tukang somay keliling, yang begitu perhatian pada keluarganya, meskipun memiliki kebutuhan yang mendesak sedangkan dirinya dalam kondisi yang sulit, dia lebih memilih menempuh sedikit jarak (+/- 1/2 perjalanan dari rumahnya ke warung) untuk memenuhi kebutuhannya tersebut..........Inilah pelajaran yang saya dapatkan dari firman Allah dalam surat At-Taghobun ayat 14 dan 15, dimana anak-istri dan harta bisa menjadi musuh/faktor yang menyebabkan seseorang jauh berlari meninggalkan Allah SWT. Dan ketika seseorang dihadapi oleh permasalah semacam ini, maka sesungguhnya itu adalah ujian yang bisa menaikkan derajatnya di sisi Allah ataupun semakin membuat dia hina dihadapanNya.
Inilah cerita saya, yang diawali dari obrolan ga berguna (sebenarnya berguna atau tidaknya sih tergantung bagaimana kita memfollow up nya). Mungkin antum/na punya cerita lain yang lebih berkesan dan bermakna dari cerita saya ini, maka berbagi lah dengan saya,ya setidaknya jangan sia-siakan media facebook hanya untuk menulis hal-hal yang kurang bermanfaat......saya tunggu, karena saya butuh banyak belajar dari antum/na yang lebih pandai dan lebih dalam pemahamannya.
Wassalamu'alaikum wr wb
by : Ahmad Mulyono
Alhamdulillahi Robbil 'Alamin
Sekedar berbagi cerita, yang baik diambil, yang buruk silahkan diperbaiki...........
Ada satu pernyataan menarik (menurut saya) waktu kumpul bareng teman-teman, salah satu teman memberikan pernyataan dan penilaian begini "Polisi itu kerjanya seharian cuma nilang orang, terutama yang naek motor. Pagi-pagi dia nilang buat sarapan, nah siangnya dia nilang lagi buat makan siang, terus pas mau pulang, sorenya dia nilang lagi buat dibawa ke rumah, buat jajan anaknya sama belanja istrinya"........... saya dan teman-teman larut dalam obrolan yang ga jelas macam gini hingga bubar dan semua pulang, tapi selesai kumpul itu saya teringat lagi dengan pernyataan teman saya tadi, saya terus terpikir tentang pernyataannya dan saya pun mencoba memutar otak yang telah Allah anugerahkan untuk mengambil pelajaran dari obrolan ga jelas macam gini. Saya mendapat pelajaran begini..........1) Setiap orang, secara naluri, pasti menginginkan hidup dengan kondisi terpenuhi segala kebutuhannya, karena itu mereka pasti akan melakukan usaha-usaha agar kebutuhannya terpenuhi, ada yang berusaha dengan cara yang baik dan tidak sedikit pula yang berusaha dengan cara yang tidak baik...... 2) Saya mencoba memposisikan Polisi (sesuai pernyataan teman saya) sebagai orang tua yang memiliki istri dan anak. Dari sini, saya pun mendapat pelajaran bahwa setiap orang tua pasti ingin memberikan kebahagiaan kepada istri dan anaknya, memenuhi segala kebutuhannya. apapun akan mereka lakukan agar semua bisa terwujud. Terkait dengan hal ini saya pun "diingatkan" tentang satu cerita nyata diantara banyak cerita yang saya temui sendiri, yaitu cerita seorang bapak, tukang somay keliling, ketika anaknya sedang sakit, dia terpaksa tidak jualan untuk mengurus anaknya, karena memang agak cukup parah penyakit anaknya itu. Selama beberapa hari tidak jualan demi mengurus anaknya, akhirnya timbul lah masalah baru yang dia alami, TIDAK PUNYA UANG, mau jualan pun ga punya modal, sedangkan anak dan istrinya butuh makan, sampai pada satu malam dia pun pergi ke sebuah warung yang jaraknya 1/2 jam perjalanan dari rumahnya, di warung itu pun dia mengutarakan kondisinya, dia bilang ke yang jaga warung itu (yang bukan kebetulan, tapi sudah takdir, adalah kenalannya) " Lae aku minta tolong boleh ga? gini, anakku sakit dah beberapa hari, terpaksa aku ga bisa jualan soalnya agak parah sakitnya dan istriku pun kebingungan ngurusnya. Sekarang sih dah agak lumayan kondisinya, tapi aku ga punya uang nih Lae, aku sama istriku belum makan dari tadi pagi. Aku boleh minta tolong ga, aku mau utang beras, mie, sama telor (klo diuangkan jumlahnya sekitar Rp.8.800). nti klo aku dah kerja lagi aku bayar Lae. Aku minta tolong ke kamu karena aku kan baru ngontrak disana, dan ga kenal sama tukang warung yang disana, lagi juga kita dah kenal".....Saya tidak mencukupkan usaha dalam mengambil pelajaran dari obrolan yang mungkin ga berguna ini (menurut sebagian orang) hanya sampai disini. Saya pun membuka Al-Quran, memisahkan lembar demi lembar sembari ditengok sebelah kanan dan kirinya dengan harapan bahwa ada penjelasan di dalam al-Qur'an terkait tentang masalah ini. Dari proses ini (mencari penjelasan di dalam al-Quran) saya pun mendapatkan sedikit pemahaman bahwa:
1. Yang dilakukan oleh polisi, yaitu menilang (menindak langsung atau bahasa halusnya "ada uang silahkan jalan, ga ada uang, maaf anda harus disidang) untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan anak-istrinya, telah diisyaratkan oleh Allah untuk tidak dilakukan, melalui firmanNya "Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian memakan harta sesama kalian dengan cara yang batil..."(an-Nisa:29). Jangan sampai demi memenuhi kebutuhan diri sendiri, anak dan juga istri harus ditempuh dengan cara yang tidak baik, tetapi ketka itu sudah dilakukan maka sebenarnya dia sudah dilenakan oleh harta (yang dapat memenuhi segala kebutuhannya), juga anak dan istrinya lalu dia lupa oleh Allah yang Maha Pemberi Rizki, Maha Kaya dan yang mencukupkan semua kebutuhannya. Ini juga yang diisyaratkan oleh Allah dalam firmanNya "Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-harta kalian dan anakanak kalian menjadikan kalian lupa dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang merugi" (al-Munafiqun:9).
2. Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya hidup dengan layak, mereka akan melakukan segala cara, baik yang halal maupun haram untuk bisa mewujudkannya semua keinginan anaknya, contohnya si polisi yang menilang orang (menurut pernyataan teman saya) tadi, di dalam dirinya pasti terpikir "oh iya, besok anak mau sekolah, butuh jajan dan ibu pun butuh tambahan uang belanja karena gaji yang kemaren dah habis di tengah jalan, gmn ya??" nah dari pikiran seperti inilah, akhirnya terjadi tindakan menilang yang dilakukan oleh polisi. Mungkin hal-hal semacam ini pernah dialami juga oleh kedua orang tua kita, karena kebutuhan yang mendesak sedangkan kondisi pun sedang sulit, maka terlaksanalah tindakan memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal. Perlu dicatat bahwa tindakan semacam ini, yaitu memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal, hanya dialami ketika IMAN tidak berada di dalam diri pelakunya, maka jangan sekali-kali kita menengok, mencontoh tindakan semacam ini, tetapi marilah kita menengok, mengambil contoh dari apa yang dilakukan oleh si bapak, tukang somay keliling, yang begitu perhatian pada keluarganya, meskipun memiliki kebutuhan yang mendesak sedangkan dirinya dalam kondisi yang sulit, dia lebih memilih menempuh sedikit jarak (+/- 1/2 perjalanan dari rumahnya ke warung) untuk memenuhi kebutuhannya tersebut..........Inilah pelajaran yang saya dapatkan dari firman Allah dalam surat At-Taghobun ayat 14 dan 15, dimana anak-istri dan harta bisa menjadi musuh/faktor yang menyebabkan seseorang jauh berlari meninggalkan Allah SWT. Dan ketika seseorang dihadapi oleh permasalah semacam ini, maka sesungguhnya itu adalah ujian yang bisa menaikkan derajatnya di sisi Allah ataupun semakin membuat dia hina dihadapanNya.
Inilah cerita saya, yang diawali dari obrolan ga berguna (sebenarnya berguna atau tidaknya sih tergantung bagaimana kita memfollow up nya). Mungkin antum/na punya cerita lain yang lebih berkesan dan bermakna dari cerita saya ini, maka berbagi lah dengan saya,ya setidaknya jangan sia-siakan media facebook hanya untuk menulis hal-hal yang kurang bermanfaat......saya tunggu, karena saya butuh banyak belajar dari antum/na yang lebih pandai dan lebih dalam pemahamannya.
Wassalamu'alaikum wr wb
by : Ahmad Mulyono
Catatan atas kegelisahan dan harapan...Silahkan dibaca dan semoga bermanfaat!
Catatan atas kegelisahan dan harapan...Silahkan dibaca dan semoga bermanfaat!!
Share
Thursday, March 25, 2010 at 12:11am | Edit Note | Delete
Assalamu'alaikum wr wb.
"Sesungguhnya wanita itu adalah laksana daging yang ada di atas meja makan, jika tak ada yang menjaganya, maka semua orang akan meminta untuk memakannya, sedangkan mereka (wanita) itu tidak memiliki daya tahan, bahkan mereka cenderung untuk menyerah daripada mempertahankan diri. Oleh sebab itulah Allah memerintahkan mereka untuk memakai hijab, menghindarkan obrolan dan menjauhi orang yang bukan mahramnya. Oleh sebab itulah maka hendaknya dia selalu bersama dengan orang-orang yang mencintainya, yakni suami yang akan menjaga dirinya, atau orang yang berstatus mahramnya. Jika tidak ada jalan lain, maka mereka dibolehkan pergi, namun dengan syarat harus disertai oleh orang-orang yang masih ada hubungan darah atau mahram laki-laki. Ini semua karena adanya kekhawatiran dalam perjalanan dan kesendirian." (Imam Ibn al-'Arabi al-Maliki)
*Dikutip dari "Manhaj Fiqh Yusuf al-Qardhawi" karya Ishom Talimah, untuk rujukan asli disarankan untuk melihat pada "'Aridhat al-Ahwadzi bi Syarh Shahih at-Tirmidzi" karya Imam Ibn al-'Arabi al-Maliki.
Dan aku pun teringat dengan pesan Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam sebuah ceramah nya Marhalatu Asy-Syabab, beliau menyatakan kepada kalian, al Fayataat (para pemudi) bahwa "sesungguhnya kalian adalah Ibu di esok hari, ibu yang menjadi madrasah pertama bagi anaknya, yang pertama mengajarkan anaknya tentang agama ini sebelum madrasah yang lain." Sesungguhnya kalian lah yang nantinya akan menentukan kualitas ummat ini, baik ataukah buruk. (kaset ceramah silahkan pinjam ke Fahmi Bahreisy)
Dari apa yang telah disampaikan oleh 2 (dua) Ustadz di atas, maka ku ingin sampaikan kepada kalian:
Yaa akhowaatii....!! Sungguh Allah telah memberikan kemuliaan, memberikan posisi yang begitu terhormat kepada kalian dalam agama ini.
Sesungguhnya apa yang Allah telah wajibkan kepada kalian, memakai hijab, menjauhi obrolan dan menjauhi orang-orang yang bukan mahram kalian bukanlah sebagai pengekangan Allah terhadap kebebasan kalian, tetapi sebailknya, Sesungguhnya Allah menginginkan kalian terjaga kemuliaannnya, terjaga kehormatannya, karena dengan begitulah kalian akan dapat membentuk generasi masa depan ummat ini dengan penuh kemuliaan dan kehormatan.
Allah berfirman"......Apabila kamu meminta sesuatu kepada orang-orang perempuan, maka mintalah dari belakang tabir. Yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka....."(al-Ahzab:53)... Allah pun berfirman "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang" (al-Ahzab: 59). Jelas lah melalui dua ayat di atas bagaimana sesungguhnya Allah dalam syariatNya ingin sekali menjaga kehormatan kalian, menjaga kemuliaan kalian.
Yaa akhowaatii...!! Sungguh, apa yang Allah telah berikan kepada kalian, yaitu berupa kemuliaan dan kehormatan, bukan lah sesuatu yang biasa, tetapi itu merupakan Nikmat Allah yang besar yang diberikanNya kepada kalian, maka bersyukur lah atas nikmat Allah! wujudkan rasa syukur kalian dengan menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganNya, bersungguh-sungguh menjaga kemuliaan dan kehormatan yang telah Allah berikan.
Yaa Akhowaatii.....!! Ketahuilah!!! kehormatan dan kemuliaan, keduanya bisa terus melekat pada diri kalian dan bisa juga keduanya "luntur" lalu kemudian hilang dari diri kalian. Keduanya bisa terus melekat ketika kalian pandai untuk menjaganya, pandai dalam menjalankan perintah Allah, menggunakan hijab, menjaga diri dalam hal perkataan dan perbuatan dengan orang-orang yang bukan mahram kalian dan melaksanakan segala perintah Allah yang telah ditetapkan melalui firmanNya dan sunnah rasulNya.....dan keduanya pun bisa "luntur" lalu kemudian hilang ketika kalian tidak pandai menjaganya, rajin melaksanakan apa yang telah Allah larang untuk dikerjakan dan malas dalam melaksanakan perintahNya, enggan untuk berhijab, membiasakan diri dalam berkholwat dengan orang-orang yang bukan mahram, rajin sekali membicarakan hal-hal yang tidak penting dengan orang-orang yang bukan mahram dan rajin sekali melaksanakan apa yang sebenarnya telah Allah larang untuk dikerjakan.
Yaa Akhowaatii...!! Sungguh! Ummat ini sangat menginginkan kalian untuk selalu menjaga kemuliaan dan kehormatan yang telah Allah berikan agar ummat ini memiliki masa depan yang baik, penuh kemuliaan dan kehormatan karena yang melahirkan dan yang menjadi guru-guru mereka pertama dalam hidup ini adalah orang-orang yang memiliki kemuliaan dan kehormatan.
Lalu...Ingin juga kusampaikan kepada kalian:
Yaa Ikhwatii...!! Allah telah memfirmankan kepada kita sebuah nasihat "Laki-laki itu pelindung bagi perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan)..."(an-Nisa:34). Sungguh! Allah telah melebihkan kita di atas perempuan bukanlah ditujukan agar kita menunjukkan superioritas kita atas mereka, menganggap perempuan adalah makhluk lemah yang tidak berdaya lalu seenaknya saja kita memperlakukan mereka, dan tidak menghargai mereka, melainkan Allah ingin menyuruh kita memperlakukan perempuan dengan baik sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan dalam agama ini, menjadi pelindung mereka, mengajarkan mereka tentang agama ini serta memberikan penghidupan yang layak kepada mereka.
Yaa Ikhwatii....!! Sungguh ku tak pernah mengingkari bahwa perempuan itu adalah makhluk yang memiliki daya tarik, dan kita memiliki kecenderungan terhadap mereka. Allah menjelaskan dalam firmanNya "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik"(Ali Imran:14)
Tetapi, Marilah kita menjaga diri, bersabar dalam menghadapi ujian yang besar, yaitu ujian wanita, Tidak melakukan hal-hal BODOH baik dalam perkataan maupun perbuatan yang dapat mempengaruhi perempuan untuk "melunturkan" kehormatannya dan tentunya juga merugikan diri kita sendiri dan generasi kita di masa depan.
Yaa Ikhwatii...!! Marilah kita memperlakukan perempuan dengan terhormat agar tercipta di masa depan generasi yang terhormat, generasi penuh harapan, generasi yang dapat mengembalikan kejayaan ummat ini setelah sekian lama terpuruk.
Yaa Ikhwah wa Akhowaatii....!! Kurasa cukup sekian pesan yang ingin kusampaikan kepada kalian, Semoga Allah memberikan hidayah, taufiq dan rahmatNya kepada ku dan kepada kalian, menjadikan ku dan kalian orang-orang yang dapat menjaga kehormatan diri dan kehormatan ummat ini. Amin.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Semoga Bermanfaat!!
Share
Thursday, March 25, 2010 at 12:11am | Edit Note | Delete
Assalamu'alaikum wr wb.
"Sesungguhnya wanita itu adalah laksana daging yang ada di atas meja makan, jika tak ada yang menjaganya, maka semua orang akan meminta untuk memakannya, sedangkan mereka (wanita) itu tidak memiliki daya tahan, bahkan mereka cenderung untuk menyerah daripada mempertahankan diri. Oleh sebab itulah Allah memerintahkan mereka untuk memakai hijab, menghindarkan obrolan dan menjauhi orang yang bukan mahramnya. Oleh sebab itulah maka hendaknya dia selalu bersama dengan orang-orang yang mencintainya, yakni suami yang akan menjaga dirinya, atau orang yang berstatus mahramnya. Jika tidak ada jalan lain, maka mereka dibolehkan pergi, namun dengan syarat harus disertai oleh orang-orang yang masih ada hubungan darah atau mahram laki-laki. Ini semua karena adanya kekhawatiran dalam perjalanan dan kesendirian." (Imam Ibn al-'Arabi al-Maliki)
*Dikutip dari "Manhaj Fiqh Yusuf al-Qardhawi" karya Ishom Talimah, untuk rujukan asli disarankan untuk melihat pada "'Aridhat al-Ahwadzi bi Syarh Shahih at-Tirmidzi" karya Imam Ibn al-'Arabi al-Maliki.
Dan aku pun teringat dengan pesan Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam sebuah ceramah nya Marhalatu Asy-Syabab, beliau menyatakan kepada kalian, al Fayataat (para pemudi) bahwa "sesungguhnya kalian adalah Ibu di esok hari, ibu yang menjadi madrasah pertama bagi anaknya, yang pertama mengajarkan anaknya tentang agama ini sebelum madrasah yang lain." Sesungguhnya kalian lah yang nantinya akan menentukan kualitas ummat ini, baik ataukah buruk. (kaset ceramah silahkan pinjam ke Fahmi Bahreisy)
Dari apa yang telah disampaikan oleh 2 (dua) Ustadz di atas, maka ku ingin sampaikan kepada kalian:
Yaa akhowaatii....!! Sungguh Allah telah memberikan kemuliaan, memberikan posisi yang begitu terhormat kepada kalian dalam agama ini.
Sesungguhnya apa yang Allah telah wajibkan kepada kalian, memakai hijab, menjauhi obrolan dan menjauhi orang-orang yang bukan mahram kalian bukanlah sebagai pengekangan Allah terhadap kebebasan kalian, tetapi sebailknya, Sesungguhnya Allah menginginkan kalian terjaga kemuliaannnya, terjaga kehormatannya, karena dengan begitulah kalian akan dapat membentuk generasi masa depan ummat ini dengan penuh kemuliaan dan kehormatan.
Allah berfirman"......Apabila kamu meminta sesuatu kepada orang-orang perempuan, maka mintalah dari belakang tabir. Yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka....."(al-Ahzab:53)... Allah pun berfirman "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang" (al-Ahzab: 59). Jelas lah melalui dua ayat di atas bagaimana sesungguhnya Allah dalam syariatNya ingin sekali menjaga kehormatan kalian, menjaga kemuliaan kalian.
Yaa akhowaatii...!! Sungguh, apa yang Allah telah berikan kepada kalian, yaitu berupa kemuliaan dan kehormatan, bukan lah sesuatu yang biasa, tetapi itu merupakan Nikmat Allah yang besar yang diberikanNya kepada kalian, maka bersyukur lah atas nikmat Allah! wujudkan rasa syukur kalian dengan menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganNya, bersungguh-sungguh menjaga kemuliaan dan kehormatan yang telah Allah berikan.
Yaa Akhowaatii.....!! Ketahuilah!!! kehormatan dan kemuliaan, keduanya bisa terus melekat pada diri kalian dan bisa juga keduanya "luntur" lalu kemudian hilang dari diri kalian. Keduanya bisa terus melekat ketika kalian pandai untuk menjaganya, pandai dalam menjalankan perintah Allah, menggunakan hijab, menjaga diri dalam hal perkataan dan perbuatan dengan orang-orang yang bukan mahram kalian dan melaksanakan segala perintah Allah yang telah ditetapkan melalui firmanNya dan sunnah rasulNya.....dan keduanya pun bisa "luntur" lalu kemudian hilang ketika kalian tidak pandai menjaganya, rajin melaksanakan apa yang telah Allah larang untuk dikerjakan dan malas dalam melaksanakan perintahNya, enggan untuk berhijab, membiasakan diri dalam berkholwat dengan orang-orang yang bukan mahram, rajin sekali membicarakan hal-hal yang tidak penting dengan orang-orang yang bukan mahram dan rajin sekali melaksanakan apa yang sebenarnya telah Allah larang untuk dikerjakan.
Yaa Akhowaatii...!! Sungguh! Ummat ini sangat menginginkan kalian untuk selalu menjaga kemuliaan dan kehormatan yang telah Allah berikan agar ummat ini memiliki masa depan yang baik, penuh kemuliaan dan kehormatan karena yang melahirkan dan yang menjadi guru-guru mereka pertama dalam hidup ini adalah orang-orang yang memiliki kemuliaan dan kehormatan.
Lalu...Ingin juga kusampaikan kepada kalian:
Yaa Ikhwatii...!! Allah telah memfirmankan kepada kita sebuah nasihat "Laki-laki itu pelindung bagi perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan)..."(an-Nisa:34). Sungguh! Allah telah melebihkan kita di atas perempuan bukanlah ditujukan agar kita menunjukkan superioritas kita atas mereka, menganggap perempuan adalah makhluk lemah yang tidak berdaya lalu seenaknya saja kita memperlakukan mereka, dan tidak menghargai mereka, melainkan Allah ingin menyuruh kita memperlakukan perempuan dengan baik sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan dalam agama ini, menjadi pelindung mereka, mengajarkan mereka tentang agama ini serta memberikan penghidupan yang layak kepada mereka.
Yaa Ikhwatii....!! Sungguh ku tak pernah mengingkari bahwa perempuan itu adalah makhluk yang memiliki daya tarik, dan kita memiliki kecenderungan terhadap mereka. Allah menjelaskan dalam firmanNya "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik"(Ali Imran:14)
Tetapi, Marilah kita menjaga diri, bersabar dalam menghadapi ujian yang besar, yaitu ujian wanita, Tidak melakukan hal-hal BODOH baik dalam perkataan maupun perbuatan yang dapat mempengaruhi perempuan untuk "melunturkan" kehormatannya dan tentunya juga merugikan diri kita sendiri dan generasi kita di masa depan.
Yaa Ikhwatii...!! Marilah kita memperlakukan perempuan dengan terhormat agar tercipta di masa depan generasi yang terhormat, generasi penuh harapan, generasi yang dapat mengembalikan kejayaan ummat ini setelah sekian lama terpuruk.
Yaa Ikhwah wa Akhowaatii....!! Kurasa cukup sekian pesan yang ingin kusampaikan kepada kalian, Semoga Allah memberikan hidayah, taufiq dan rahmatNya kepada ku dan kepada kalian, menjadikan ku dan kalian orang-orang yang dapat menjaga kehormatan diri dan kehormatan ummat ini. Amin.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Semoga Bermanfaat!!
Sabtu, 22 Mei 2010
Trema Kasih
Terima kasih itulah kata sering di ucapkan ketika mendapatkan suatu bantuan atau pertolongan. namun apalah arti terima kasih yang sebenarnya..?? apakah perbedaan antar terima kasih dan syukur...?? terlinta hampir sama arti ke dua kata tersebut, namun ke 2 kata tersebut mempunyai arti yang sangat jauh beda dan mendalam.
Terima kasih hanyalah pantaas di ucapkan kepada sesama manusia...
dan Syukur sepatutnya kita Ucapkan kapada Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat-nikmatnya kepada seluruh manusia di muka bumi ini.
Terima kasih hanyalah pantaas di ucapkan kepada sesama manusia...
dan Syukur sepatutnya kita Ucapkan kapada Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat-nikmatnya kepada seluruh manusia di muka bumi ini.
Langganan:
Postingan (Atom)